
Subjudul : Terbang Tinggi Menggapai Potensi: Mengapa Lingkungan Pergaulanmu Sangat Berarti ?
Perisaihukum.biz.id – Jakarta, Pernahkah Anda mendengar ungkapan “Elang Tak Akan Dapat Terbang Tinggi Kalau Hanya Bergaul Dengan Ayam”? Perumpamaan sederhana ini menyimpan makna mendalam tentang betapa krusialnya lingkungan sosial dalam membentuk dan mengembangkan diri kita. Layaknya seekor elang yang diciptakan untuk menjulang tinggi di angkasa, setiap individu pun memiliki potensi unik untuk meraih hal-hal luar biasa. Namun, potensi itu seringkali terpendam atau bahkan layu jika kita hanya berkutat dalam lingkungan pergaulan yang membatasi pandangan dan menghambat pertumbuhan.
Mari kita telaah lebih dalam analogi yang kaya ini. Elang, dengan visi tajam dan sayap yang kuat, adalah simbol dari potensi, ambisi, dan kemampuan untuk melampaui batasan. Terbang tinggi adalah kodratnya, mencapai ketinggian yang tak terbayangkan bagi makhluk lain. Sementara itu, ayam lebih lekat dengan tanah, fokus pada hal-hal yang mendasar, dan jarang sekali mendongak ke langit luas.
Ketika seekor elang hanya bergaul dengan ayam, apa yang terjadi? Ia akan terbiasa dengan rutinitas ayam, dengan pandangan yang terbatas pada lingkungan sekitar tanah. Ia tidak akan pernah merasakan kebebasan angin di bawah sayapnya, tidak akan pernah belajar memanfaatkan arus udara untuk membumbung tinggi. Potensi terbangnya akan sia-sia, terkungkung oleh batasan lingkungan yang tidak sesuai dengan jati dirinya.
Begitu pula dengan kita sebagai manusia. Lingkungan pergaulan kita adalah “udara” yang kita hirup setiap hari. Ia membentuk cara berpikir, mempengaruhi ambisi, dan bahkan menentukan seberapa jauh kita berani bermimpi. Jika kita dikelilingi oleh orang-orang yang pesimis, tidak memiliki motivasi untuk maju, atau terbiasa dengan hal-hal yang medioker, tanpa sadar kita pun akan terpengaruh. Semangat kita bisa meredup, keberanian untuk mencoba hal baru menyusut, dan potensi yang kita miliki akhirnya terpendam.
Sebaliknya, bayangkan jika “elang” menemukan komunitasnya, berkumpul dengan elang-elang lain yang memiliki visi yang sama, yang saling memotivasi untuk terbang lebih tinggi. Mereka akan berbagi pengalaman tentang cara memanfaatkan angin, tentang indahnya pemandangan dari ketinggian, dan saling mendorong untuk melampaui batas kemampuan masing-masing. Dalam lingkungan yang suportif dan inspiratif seperti itu, potensi elang akan berkembang pesat, dan ia akan mampu mencapai ketinggian yang mungkin tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Dalam konteks kehidupan sosial kita, ini berarti pentingnya memilih dengan bijak dengan siapa kita menghabiskan waktu. Bukan berarti kita harus menjauhi orang-orang yang berbeda pandangan atau memiliki keterbatasan, namun kita perlu memastikan bahwa kita memiliki lingkaran inti yang terdiri dari orang-orang yang:
- Positif dan Optimis: Mereka memancarkan energi yang membangun dan melihat peluang di tengah tantangan.
- Memiliki Tujuan dan Ambisi: Mereka memiliki impian dan bekerja keras untuk mencapainya, sehingga dapat menginspirasi kita untuk melakukan hal yang sama.
- Mendukung dan Memotivasi: Mereka memberikan dukungan saat kita menghadapi kesulitan dan merayakan keberhasilan kita.
- Membuka Wawasan: Mereka memiliki pengetahuan atau pengalaman yang berbeda yang dapat memperkaya perspektif kita.
Tentu saja, menjadi “elang” bukan berarti menjadi sombong atau merasa lebih baik dari orang lain. Justru, dengan mengembangkan potensi diri, kita akan memiliki lebih banyak hal untuk dibagikan dan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar bagi lingkungan sekitar. Kita bisa menjadi inspirasi bagi orang lain untuk ikut “terbang” sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Mari kita renungkan sejenak. Siapa saja orang-orang yang saat ini berada di lingkaran terdekat kita? Apakah mereka membantu kita untuk bertumbuh dan menggapai potensi terbaik kita? Atau justru sebaliknya, tanpa sadar membatasi ruang gerak dan meredupkan semangat kita?
Ingatlah, kita memiliki kendali atas siapa yang kita pilih untuk menjadi bagian dari perjalanan hidup kita. Jangan biarkan potensi “elang” dalam diri kita terperangkap dalam “kandang ayam”. Carilah lingkungan yang akan menantang kita untuk terus berkembang, mendukung kita untuk meraih impian, dan bersama-sama terbang tinggi menggapai potensi yang telah Tuhan anugerahkan. Pilihlah pergaulan yang akan membuatmu semakin dekat dengan versi terbaik dirimu. (Mas Dharma EL)